Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2018

Peringatan tsunami

Tak terasa sudah memasuki tahun ke 14, setelah peristiwa yang sangat mengerikan melanda provinsi aceh. Peristiwa gempa dengan skala yang sangat besar yaitu sekitar delapan skala richter. Yang diikuti dengan naiknya air laut ke permukaan bumi atau lebih dikenal dengan nama tsunami. Lebih dari dua ratus ribu nyawa melayang kala itu, rumah dan gedung rata dengan tanah akibat peristiwa yang dahsyat tersebut. Hari ini, rabu dua puluh enam desember dua ribu delapan belas, kami disini, yang masih diberi umur ini, duduk terpaku, berzikir dan memanjatkan doa ke hadirat ilahi rabbi, sang pemilik kehidupan. Agar mereka mendapatkan tempat mulia di sisi Allah, sang pemilik alam alam  raya ini.

Ombak batu cadas

Di ujung depan sana, ada perbukitan yang terdiri dari bebatuan yang keras. Bukit batuan tersebut menjorok ke tepian laut. Sehingga hantaman ombak yang besar dan keras selalu menghantamnya. Akan tetapi bukit batu itu tetap tegar. Punya keinginan untuk menelusuri bukit batuan itu. Tapi tak ada jalan yang bisa dilalui. satu satu nya cara untuk bisa kesana adalah menunggu air laut surut. Sehingga kita bisa berjalan diantara celah celah bebatuan yang kokoh tersebut.

Lautan luas

Dari atas bebatuan cadas yang terbentang membentuk bukit kecil di pinggiran pantai. Selain bukit, dia juga merupakan pembatas antara pantai yang berpasir putih dengan bebatuan hitam nan keras. Dari ketinggian ini kita bisa memandangi hamparan luas samudera. Apalagi disaat cuaca cerah melingkupi alam semesta. Mulai dari atas berupa langit terlihat biru nya, hanya sedikit goresan awan tertulis disana. Sedangakan pada bagian alasnya berupa permadani biru yang merupakan air samudera luas. Sekilas terlihat beberapa potong pulau hijau nan imut di tengah hamparan permadani biru itu. Suasana pun terlihat begitu indah, damai, menyejukkan mata yang memandang. Sungguh indah ciptaan tuhan semesta alam. Mari bersama kita jaga keindahan ini, sehingga bukan kita yang hidup sekarang saja yang dapat menikmatinya. Tetapi hingga nanti anak cucu kita pun bisa merasakan keindahan yang melenakan mata ini.
Menapaki jalan setapak yang mendaki, terasa begitu berat dan melelahkan. Apalagi bila hal tersebut bukanlah merupakan sebuah hobi. Bila separuh perjalanan dalam pendakian kita, sejenak kita berhenti dan istirahat. Sambil melepaskan penat dan lelah, cobalah pandangi sekeliling kita, lihat juga ke bawah sana. Terlihat pemandangan yang begitu asri. Begitu memukau pandangan mata. Inilah alam kita, pasie data, aceh besar, provinsi aceh. Mari kita jaga kelestarian alam kita nan indah ini demi anak cucu dimasa yang akan datang

Kolam alami

Diantara bebatuan cadas terdapat genangan air disana.  Pada mulanya kupikir hanya air sisa hujan semalam yang gagal menuju tempat yang lebih rendah atau lupa cara balik ke pantai. Karena lokasi ini berada tepat di pinggiran pantai. Tapi tidak seperti pantai yang biasa kita temui yang memiliki pasir di tepian nya. Ternyata, air yang ada di dalam kolam datang nya dari celah celah bebatuan yang berada di tengah tengah nya dan bukan sisa genangan hujan. Jadi air disini keluar masuk melalui pintu sepesial tersebut. Airnya sangat jernih, ikan-ikan kecil yang penuh corak dan warna tertawa disela-sela bebatuan itu, saat kuterkejut melihat mereka menari-nari di dalam sana. Sungguh pemandangan yang sangat indah.
Masjid baiturrahman yang terletak di tengah tengah kota banda aceh merupakan bangunan yang menjadi ikon aceh. Bentuknya yang unik dan megah membuat kita, umat muslim betah berlama-lama disana. Pada bagian timur masjid nan indah ini terdapat sebuah menara tinggi yang menjulang ke angkasa. Menara ini memiliki sebuah kubah, yang model kubahnya disesuaikan dengan bentuk kubah masjid raya, walaupun dengan warna yang berbeda yaitu warna perak, sedangkan kubah masjid berwarna hitam legam. Sebelum bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh pada tahun 2004 yang lalu, para pengunjung diizinkan menaiki hingga ke lantai paling atas, letaknya sebelum kubah, dengan memakai lift. Kita bisa berdiri di balkon atao teras paling atas untuk memandangi seluruh sisi kota banda aceh, bahkan pelabuhan ulee lheu tempat bersandarnya kapal laut yang menuju ke sabang pun bisa terlihat dari atas sana. Akan tetapi paska peristiwa dahsat 2004 tersebut, lift tertutup untuk umum, demi keamanan dan kenyama
Hari masih pagi, sang mentari belom lah beranjak tinggi. Angin masih bertiup dengan perlahan. Deru ombak mulai berkejar kejaran ke bibir pantai. Meskipun ada karang yang menghadang, ia tak peduli, tetap berlari dan menepi. Awan berarak di langit nan biru. Bergerak searah dengan tiupan sang bayu. Tertata dan berbaris rapi di atas sana. Indah terlihat dimata. Menikmati pagi bersama air laut yang biru. Berbagi hari nan panjang dengan berjalan ditepian pantai.

Berendam

Suasana lingkungan terkadang panas menyengat. Jangankan manusia yang saat panas menerpa mencari tempat berlindung atawa bernaung, agar tak tersengat panasnya sinar mentari. Termasuklah hewan-hewan ternak disekitar kita, mereka pun butuh tempat untuk meng adem kan tubuhnya. Tempat untuk mengademkan tubuh juga bermacam ragam. Semuanya tergantung jenis hewan Seperti kawanan kerbau ini, mereka meng adem kan diri dengan cara berendam di dalam kolam yang berlumpur Ow..cooollllll